mUKa suRAt

Monday, January 31

MENGGUGAH SEMANGAT PEMUDA MUSLIM

Dalam salah satu ceramahnya Syeikh Dr.Yusuf Al Qardawi yang berjudul “Risalah lis Sabab al Muslim” atau berarti, pesan untuk pemuda muslim. yang disiarkan secara langsung di stesyen television al Jazeera menarik untuk disemak, terutama bagi kalangan kaum muda muslim. Dalam ceramah tersebut beliau menggugah semangat pemuda muslim untuk bangkit dan maju. Karena beliau sangat prihatin dengan keadaan pemuda muslim hari ini yang terpuruk dalam kemunduran dan kurang mengikuti pedoman islam.

Dalam ceramah tersebut beliau menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang patut dilakuan oleh pemuda muslim untuk menyongsong kebangkitan kembali. Diantaranya, pemuda muslim harus selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal. Tidak menerima apa adanya dan merasa puas dengan keadaan sekarang. Di dalam islam diajarkan untuk selalu meraih keberhasilan, baik untuk urusan dunia maupun urusan akhirat.

Pemuda muslim juga dituntut untuk selalu bekerja sama (baca:berjama’ah), dalam kerja da’wah untuk menyebarkan syi’ar islam. tugas da’wah adalah kewajiban untuk semua muslim dan merupakan tugas besar yang tidak akan mampu dilakukakan dengan bersendirian. Maka sangat dibutuhkan penyatuan barisan dan gerakan secara bersama. Berjama’ah juga mampu menguatkan pemuda muslim pada ketaatan kepada Allah SWT dan dijauhkan daripada maksiat serta godaan syaitan.

Selain itu pemuda muslim sudah sepatutnya mencontoh pemuda muslim terdahulu, yaitu para pemuda cemerlang di zaman Rasulullah SAW maupun sesudahnya. Para pemuda terdahulu berlomba-lomba untuk berkorban serta menyumbangkan jasa untuk pengembangan da’wah islam. Pada usia sangat muda mereka sudah mampu memimpin pasukan dan mampu menaklukkan di berbagai wilayah di dunia. Misalnya, Musailamah bin Abdul Malik mampu menaklukkan China, Muhammad bin Qasim bin Muhammad menaklukkan India, Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziad menaklukkan Andalusia.

Pemuda muslim harus meninggalkan sifat suka meniru-niru budaya pemuda barat yang tidak memiliki nilai moral dan tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Sebagai pemuda muslim hendaknya menjadikan islam sebagai pandangan hidup. Karena dengan menjadikan islam sebagai pandangan akan timbul kekuatan yang luar bisa pada diri pemuda muslim, sehingga dengan demikian mampu bangkit untuk mencapai kemajuan.

Dengan melihat beberapa hal diatas, sangat sesuai sekali untuk diambil perhatian oleh para pemuda muslim masa kini. Melihat kondisi umat islam sekarang ini yang sedang berada dalam ketertinggalan, maka pemuda-pemuda muslim merupakan kunci kebangkitan. Apabila semua pemuda muslim telah menyadari serta mau memulai langkah ke arah kebangkitan maka kegemilangan islam mendatang tinggal menunggu waktu.

Kekuatan pemuda

Pemuda mempunyai potensi besar untuk perubahan. Maka sangat sesuai apabila tugas tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam sirah nabi misalnya, Rasulullah SAW dalam memulai agenda da’wahnya dengan target para generasi muda atau pun pemimpin. Dengan cara itu beliau telah mampu membina asas perjuangannya dengan dukungan para pemuda. Sehingga hasilnya benar-benar luar biasa, da’wah islam mampu tetap kokoh dari pada tekanan dan penindasan. serta tetap teguh walaupun diperangi dari dalam oleh kaum kafir Quraiys dan kaum munafik Yahudi, dan serangan dari luar yaitu kerajaan Parsi dan Romawi.

Dalam perjuangan menyebarkan da’wah islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka tersebutlah nama-nama tokoh muda yang selalu mendampingi beliau, seperti Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdur Rahman bin Auf, Saad bi Abi Waqas, Zubair bin Awwam, Zaid bin Harits, Bilal bin Rabah, mereka yang termasuk Assabiqunal awwalun (orang-orang terdahulu masuk islam), dan sahabat-sahabat yang lain. mereka memiliki kesetiaan yang sangat kuat sehingga mampu membuat gentar para pemuka kaum, kaisar maupun raja.

Sedangkan generasi sesudahnya juga telah membuktikan betapa para pemuda mampu mewarnai dunia. Diantaranya khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau memerintah di masa usia yang masih sangat muda. Dengan kesederhanaannya namun beliau memiliki keberhasilan yang luar bisa dalam kepemimpinannya. Dimasa kepemimpinannya umat islam berada pada tingkat sangat makmur, sehingga diilustrasikan pada masa itu dokter susah sekali mendapatkan rakyat yang sakit karena tidak ada yang sakit, begitu pula orang kaya dermawan susah sekali untuk bersedekah karena tidak ada yang miskin.

Begitupula yang telah dibuktikan oleh sultan Muhammad Al Fateh yang dalam usia muda telah mampu memimpin pasukan perang dan berhasil menaklukan kota Konstantinopel. Juga yang dilakukan oleh sultan muda legendaris Salahudin Al Ayyubi yang dengan keberanian dan keimanannya mampu mengalahkan tentara salib serta merebut tanah Baitul Maqdis.

Para pemuda pulalah yang telah berusaha dan berkorban untuk mewujudkan terjadinya reformasi pada sebelas tahun yang lalu. Sehingga terjadi perubahan besar di negara kita dan sekarang bisa malaksanakan demokrasi dengan leluasa.

Beberapa bukti di atas sudah seharusnya menjadikan para pemuda muslim hari ini untuk menyadari akan kekuatannya. Dan hal ini hendaknya mampu menggugah semangat mereka untuk segera bangkit dari ketertinggalan ke arah kemajuan.

Saatnya untuk bangkit

Umat islam pernah mencapai kegemilangan pada suatu ketika dahulu. Sejak terbentuknya negara islam di Madinah yang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah, dilanjutkan beberapa zaman sesudahnya yaitu kekhalifahan khulafaurrasyidin, pemerintahan bani Umayyah, Bani Abbasiyah, kerajaan islam Andalusia, dan kerajaan Turki Usmani. Umat islam pada masa itu menjadi pusat peradaban dan menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Umat islam pada masa itu pula hidup mulia dan terhormat disegani oleh semua penduduk dunia. Peta wilayah kekuasaan islam terbentang luas dari timur hingga ke barat, dari daratan Indonesia hingga ke Maroko. Namun sejak jatuhnya Kekuasaan Turki Usmani pada tahun 1924, umat islam terperosok kepada kemunduran. Kekuasaan adidaya yang dimiliki lenyap sehingga wilayah islam dengan mudah dibagi-bagi serta menjadi rebutan bangsa barat. Umat islam pula menjadi korban penjajahan hingga berlarut-larut.

Maka sudah saatnya generasi muda islam untuk segera bangkit, karena para pemuda muslim mempunyai tanggung jawab besar untuk memulai perjuangan. Sudah terlalu lama umat islam berada dalam kemunduran. Umat islam sudah tidak sepatutnya untuk tetap terlena, umat islam harus menyiapkan segalanya untuk bangkit. Diantaranya tentu saja harus berkaca dari pengalaman sejarah, seperti bagaimana generasi terdahulu mampu mencapai kemenangan dan kegemilangan. Semangat juang untuk mengangkat kalimatullah harus kembali dihidupkan pada diri setiap pemuda muslim.

Generasi muda islam masa kini haruslah berpegang teguh pada ajaran al Qur’an supaya memiliki kekuatan dan keimanan yang teguh serta mempunnyai panduan dalam berjuang. Dalam bukunya yang berjudul Ma’alim fith Thariq, Sayyid Qutb menerangkan bahwa salah satu cara umat islam untuk mampu mencapai kemajuan ialah dengan menciptakan generasi-generasi yang unggul ‘jiilul qur’ani al farid’, sebagaimana telah dicontohkan oleh para sahabat. Yaitu pribadi-pribadi mengikuti ajaran al Qur’an dalam kehidupannya. Karena al Qur’an adalah petunjuk bagi umat serta merupakan salah satu peninggalan yang istimewa dari Rasulullah untuk umatnya.

Para pemuda muslim tidak perlu ragu terhadap keberhasilannya, karena Alllah telah menjanjikan kejayaan bagi umat islam, hanya saja waktunya yang belum diketahui. Namun pasti cepat atau lambat kejayaan islam akan tercapai. Pemuda muslim harus selalu ingat bahwa Allah akan selalu menolong mereka selama mereka mau menolong agama Allah. Sebagaimana yang dinyatakan di dalam al Qur’an: "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS.Muhammad: 7)

Dengan demikian sangat sayang sekali seandainya dalam proses kebangkitan ini pemuda muslim lalai dan tidak turut serta mengambil bagian, karena dengan atau pun tanpa kita niscaya kejaayaan islam yang dijanjikan Allah tetap akan menjadi kenyataan. Karena Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

http://promaqdis.net/index.php/semangat-para-pemuda

Sunday, January 16

Khas untuk sahabatku, puteri - puteri islam

Buat puteri - puteri islam, hayati lah kata - kata ini, bila mana sudah sampai masanya untuk kamu memikirkan penyambungan generasi masa hadapan..



dengan tujuan juga matlamat menyambung generasi mu yang memperjuangkan islam, berpaksi iman dan amal, walau darah menyimbah tandusnya bumi yang gersang~~



walau jerih payahnya mengibar khalimah agung di bumi sendiri



Jangan bersedih wahai puteri islam, kerna dunia ini MEMANG penjara bagi mereka yang BERTAKWA!!



Memang hinaan dan cacian diberi pada sesiapa yang berani menegakkan KalimahNYA!


Tapi, ingatlah sahabat ku, yakin dengan janji Nya!
dimana DIa tidak pernah tinggalkan sesiapa sahaja yang berjuang kernaNya
yakinlah juga amalkan lah apa yang diperkatakannya




kerna tarbiyyah ini jambatan penghubung kita denganNya
juga dakwah ini usaha yang kita lakukan hanya untukNya



Rukun Bai'ah oleh Hassan Al - banna~~~

khas untuk mata rantai perjuangan Rasulullah~~
agar engkau terus berjuang

WAHAI IKHWAN YANG BENAR DALAM FIKRAHNYA...

Rukun Bai'ah adalah sepuluh rukun maka hendaklah kamu
memeliharanya

1) FAHAM

Maksudku dengan rukun faham adalah: Hendaklah kamu yakini bahawa fikrah kita adalah fikrah Islam yang tulen dan hendaklah difahamkannya kepada orang ramai seperti mana yang kita fahami dalam lingkungan dua puluh usul yang amat ringkas.

Jika seorang akh itu mengetahui dinnya dengan usul-usul ini, ketika itu dia telah mengetahui apakah makna yang dimaksudkan oleh slogan abadinya iaitu `Al-Quran Perlembagaan Kami dan Rasul Ikutan Kami'.

2) IKHLAS

Maksudku dengan ikhlas: Bahawa seorang saudara muslim itu menujukan segala perkataan, amalan dan jihadnya keseluruhannya kepada Allah, mencari keredhaan dan kebaikan balasanNya, dengan tidak melihat keuntungan, gaya, pangkat, gelaran, kemajuan ataupun kemunduran. Dengan itu dia menjadi seorang tentera kepada fikrah dan akidah dan bukannya tentera satu tujuan atau manfaat yang tertentu. Allah telah berfirman yang bermaksud: "Katakanlah bahawa sembahyangku, ibadatku, kehidupanku dan kematianku hanyalah kepada Allah tuhan sekelian alam dan dengan itulah aku diperintah" (Surah al-An'aam). Dengan itu juga seorang akh muslim itu dapat memahami
makna slogan abadinya iaitu: "Allah Matlamat Kami". Allahuakbar, kepada Allah segala pujian.

3) AMAL
Maksudku dengan amal: Natijah dari ilmu dan ikhlas. Firman Allah yang bermaksud: "Dan katakanlah (wahai Muhammad): "Beramallah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kamu amalkan. Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, maka Dia akan memberitahu kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan" (Surah al-Taubah).

Di antara sifat kerajaan Islam adalah: Merasakan tanggung jawab yang diletakkan kepadanya, kasihan belas kepada rakyat, berlaku adil di kalangan manusia, cermat dalam perbelanjaan wang umum dan berekonomi padanya. Bagi kita, Allah adalah harapan utama kepada kita seperti mana yang dimaksudkan oleh firman Allah dalam surah Yusuf: "Dan Allah Maha Kuasa melakukan segala perkara yang telah ditetapkanNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

4) JIHAD
Maksudku dengan jihad adalah: Ia adalah satu fardhu yang berkuatkuasa sehingga hari kiamat. Begitu juga maksud dari sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: "Sesiapa yang mati dan tidakberperang dan tidak berniat hatinya untuk berperang maka dia mati dalam keadaan mati jahiliyyah." Peringkat pertamanya adalah mengingkari dari hati, peringkat tertingginya adalah berjihad dijalan Allah. Antara keduanya: Jihad lidah, pena, tangan dan perkataan yang benar kepada pemerintah yang zalim.

Dakwah ini tidak akan hidup kecuali dengan jihad. Setanding dengan ketinggian dan keluasan ufuk dakwah ini, begitu jugalah besarnya kelebihan jihad di jalan dakwah, mahalnya harga yang dipinta untuk mendokongnya, besarnya balasan yang akan diberikan kepada orang-orang yang beramal. "Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad." Dengan itu kamu akan memahami apakah yang dimaksudkan dengan slogan abadi kamu: `Jihad Adalah Jalan Kami'.


5) TADHIYYAH
Maksudku dengan tadhiyyah (pengorbanan) adalah: Mengorbankan harta, waktu, kehidupan dan segalanya untuk mencapai matlamat yang ingin dicapai. Tidak ada jihad di dunia ini yang tidak disertai dengan pengorbanan. Jangan sekali-kali unsur pengorbanan ini digugur dalam jalan fikrah ini kerana sesungguhnya di sana ada balasan dan pahala yang besar dan indah untuknya. Sesiapa yang berhenti dari memberikan pengorbanan maka dia adalah berdosa. "Sesungguhnya Allah telah membeli nyawa dan harta dari mukminin." "Katakan bahawa jika sekiranya ayah-ayah kamu dan anak-anak kamu..." "Demikian itu kerana mereka tidak ditimpa dahaga dan kekurangan..." "Jika kamu taat maka Allah akan memberikan kepadamubalasan yang baik" Dengan demikian kamu akan memahami makna slogan abadimu: `Mati Syahid Di Jalan Allah adalah Setinggi Cita-cita'.

6) TAAT
Apa yang aku maksudkan dengan taat adalah: Mematuhi perintah dan melaksanakannya dengan segera sama ada dalam keadaan kesusahan ataupun kesenangan, perkara yang disukai ataupun dibenci. Ini adalah kerana peringkat dakwah ini ada tiga peringkat:
1. Peringkat Taarif iaitu pengenalan. Ini merupakan peringkat menyebarkan fikrah secara umum di kalangan manusia. Sistem dakwah dalam peringkat ini adalah seperti sistem sebuah organisasi.
2. Peringkat Takwin (pembentukan). Ini dilakukan dengan memilih unsur-unsur yang layak untuk menanggung bebanan jihad dan juga menyatukan antara mereka. Sistem dakwah pada peringkat ini adalah secara sufi di sudut rohani, sistem ketenteraan di sudut praktikalnya. Slogan pada dua perkara ini (amal dan taat) adalah dengan tidak berbelah bahagi, tidak menarik balik, tidak ragu dan tidak merasa tertekan. Katibah-katibah Ikhwan pada peringkat ini
akan dibentuk dan akan diaturkan oleh perutusan dasar yang lalu dan juga perutusan ini.
3. Peringkat Tanfiz (Pelaksanaan). Dakwah pada peringkat ini adalah peringkat jihad yang tidak ada tolak ansur di dalamnya, amalan yang berterusan dan usaha untuk sampai kepada matlamatnya, cabaran dan bala yang hanya akan dapat disabari oleh orang yang benar. Tidak ada yang mengimbangi peringkat ini kecuali dengan taat yang sempurna juga. Atas perkara inilah generasi Ikhwan yang pertama telah berbai'ah pada hari 5 Rabiul Awal 1359 hijrah.

7) THABAT
Maksudku dengan thabat (keteguhan) adalah: Seorang akh itu sentiasa beramal dan berjihad dalam mencapai matlamatnya walaupun selama mana masa yang akan dilalui sehinggalah dia berjumpa dengan Allah sedang dia sudah mendapat satu antara dua perkara yang elok untuknya iaitu dapat mencapai matlamatnya ataupun mati syahid pada akhirnya. Firman Allah yang bermaksud: "Di antara orang-orang yang beriman, ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur (syahid), dan di antara mereka ada yang menunggu giliran dan mereka tidak mengubah janjinya) sedikitpun" (Al-Ahzab).

Firman Allah yang bermaksud: "Mereka berkata kepadanya: Bilakah kemenangan itu, katakanlah kepada mereka semoga kemenangan itu adalah perkara yang hampir berlaku" (Al-Israk).

8) TAJARRUD
Maksudku dengan tajarrud ini adalah: Kamu mengikhlaskan diri kamu untuk fikrah kamu sahaja dan tidak kepada lain-lain dasar dan peribadi. Ini adalah kerana fikrah yang kamu bawa adalah fikrah yang paling mulia, paling global dan tinggi. "Celupan Allah (celupan keimanan yang sebenar kepada Allah yang telah sebati dalam jiwa orang-orang mukmin). Dan siapakah yang lebih baik celupannya daripada Allah?" (Al-Baqarah).

"Sesungguhnya telah ada bagi kamu contoh teladan yang baik pada Nabi Ibrahim dan mereka yang bersamanya, ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari kamu dan telah jelas antara kami dengan kamu permusuhan dan kebencian selama-lamanya sehingga kamu beriman kepada Allah sahaja..." (al-Mumtahanah).

9) UKHUWWAH
Maksudku dengan ukhuwwah (persaudaraan) adalah: Hati-hati dan ruh terikat dengan ikatan akidah. Ikatan akidah adalah ikatan yang paling kukuh dan mahal. Persaudaraan sebenarnya adalah persaudaraan iman dan perpecahan itu adalah saudara kepada kekufuran. Kekuatan yang pertama kepada kita adalah kekuatan kesatuan, tidak ada kesatuan tanpa kasih sayang. Kasih sayang yang paling rendah adalah berlapang dada dan yang paling tinggi ialah martabat `ithar' (melebihkan saudaranya dari dirinya sendiri). Firman Allah yang bermaksud: "Dan sesiapa yang menjaga dirinya dari kebakhilan, maka mereka itulah orang-orang yang berjaya"(Al-Hasyr).

10) THIQAH
Maksudku dengan thiqah adalah: Seorang jundi itu yakin dan tenang dengan kebolehan, keikhlasan pemimpinnya dengan keyakinan yang mendalam yang akan melahirkan perasaan kasih, menghargai dan taat. Firman Allah yang bermaksud: "Maka demi Tuhanmu (wahai Muhammad) mereka tidak disifatkan beriman sehingga mereka menjadikan kamu hakim dalam mana-mana perselisihan yang timbul di antara mereka, kemudian mereka pula tidak merasa di hati mereka keberatan dari apa yang kamu hukumkan dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya" (An-Nisa').

Pimpinan adalah sebahagian dari dakwah dan tidak ada dakwah tanpa pimpinan. Keyakinan yang silih berganti antara pimpinan dengan tenteranya akan mencernakan kekuatan sistem jemaah, mengukuhkan strateginya, kejayaannya dalam mencapai matlamatnya dan juga kejayaannya mengatasi segala cabaran dan kesusahan yang merintang perjalanan jemaah. "Ketaatan dan perkataan yang baik adalah lebih utama kepada mereka..." Thiqah kepada pimpinan adalah segalanya dalam usaha menjayakan dakwah ini. Firman Allah yang bermaksud: "Kalaulah kamu belanjakan segala yang ada di bumi, nescaya kamu tidak dapat juga menyatu-padukan di antara hati-hati mereka, akan tetapi Allah telah menyatu-padukan di antara (hati) mereka. Sesungguhnya Ia Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana" (Al-Anfaal).

Friday, January 14

Dakwah bukan untuk mereka yang manja~~

Dakwah bukan untuk orang yang malas. Dakwah bukan untuk orang yang takut nak bergerak dan mencabar diri. Dakwah bukan untuk orang yang cepat bosan, lari, lompat-lompat, sekejap down-sekejap up, cepat terasa. Dakwah bukan bagi orang yang memilih program untuk dia ikuti yang senang dan mudah join. Yang penat, bersusah payah, elak. Bukan untuk orang yang mencari tarbiyyah hanya bila terasa diuji oleh Tuhan. Kalau tak, batang hidung pun tak nampak.

Bukan bagi yang meletakkan dakwah hanya untuk mencari calon akhawat atau ikhwah sebagai sang isteri dan suami, yang join hanya untuk meminta tolong teman-teman bila dia dalam kesusahan. Tapi kesenangan dan kelebihan yang dia dapat, tak share pun dengan orang lain.

Yang cepat mengalah, yang meletakkan mabit, qiamullail, daurah, dan tathqif dalam diari hanya selepas ditolak dengan semua agenda dan upacara-upacara ‘penting’ yang lain. Yang hanya pandai bercakap dan menulis, tapi amal kosong.

Dakwah bukan untuk orang yang ikut liqa’dan usrah hanya kerana nak disebut sebagai orang yang ditarbiyah. Dakwah bukan untuk orang yang tak boleh diberi tugasan last minute. Dakwah bukanlah untuk orang yang tak nak keluarkan duit, infaq di jalan Allah. Dakwah bukan untuk orang yang tak boleh sesekali tidur lewat, terpaksa berjalan jauh. Dakwah bukan bagi orang yang kalau ada program untuk ikut terlibat, mesti naik motokar besar dan mewah, yang air-cond, dan laju. Yang tak nak naik bas, public transport, dan yang kena berpeluh-peluh.

Dakwah bukan untuk orang yang kena contact dan info dia setiap masa tentang perkembangan terkini sedangkan dia kena macam boss, hanya tunggu information. Dakwah bukan bagi mereka yang hanya nak berkawan dengan orang berduit dan berharta, yang hidup mewah, dan mengelak berkawan dengan orang susah, miskin, dan pakai comot. Dakwah bukanlah untuk orang yang setiap masa dan ketika, kerja nak beri alasan ini dan itu. Penat, mengantuk, susah, banyak kerja, keluarga tak bagi keluar.

Ingat…

Tanpa anda, orang yang sering beralasan ini, dakwah akan terus berjalan. Islam akan tetap berjaya. Ummah akan tetap terpelihara. Cuma, tanpa tarbiyyah,tanpa dakwah, belum tentu kita akan berjaya di mahsyar nanti…INGAT TU.

Tak mengapa...

Teruskan hidup anda seperti biasa. Dakwah tak memerlukan anda. Tiada siapa pun yang rugi tanpa kehadiran anda. Berbahagialah seadanya.

Saya menghitung diri. Terlalu kerap menuturkan “saya busy..saya sibuk..saya penat..saya letih..” Adakah ini petandanya saya terlalu MANJA? Ya Allah, tabahkan hamba-Mu.

sumber: http://iqomatuddin.blogspot.com/

Thursday, January 6

Tarbiyyah Ruhiyah - didikan jiwa hanya untuk Nya

Pengaruh Tarbiyah Ruhiyah

Tarbiyah ruhiyah akan melahirkan peribadi yang cekal, keimanan yang mantap, keyakinan yang utuh kepada Allah SWT dan kepergantungan yang membulat tanpa sebarang keraguan atas segala ketentuan-Nya.

Tarbiyah ruhiyah inilah yang melahirkan generasi didikan awal yang sangat luar biasa pengorbanan mereka, dan ada yang sanggup mempertaruhkan nyawa kerana mempertahankan keimanan yang tersemat kukuh di sanubari.

Tarbiyah inilah yang melahirkan para duat yang tabah dalam mengharungi rintangan serta ujian yang sentiasa bertaburan di atas jalan kebenaran dan kebaikan. Tarbiyah ini membuatkan mereka bagaikan dirasuk dengan keimanan sehingga sanggup melakukan apa sahaja, sehingga tindakan yang diluar batasan akal manusia untuk berjuang di atas jalan Allah SWT.

Tarbiyah ruhiyah yang kuat telah melahirkan peribadi kepimpinan seperti Sultan Muhammad Al-Fateh yang diiktiraf sebagai sebaik-baik pemimpin, yang berjaya memimpin tenteranya yang diangkat sebagai sebaik-baik tentera dan juga beliau telah memerintah rakyat yang dinyatakan sebaik sebaik-baik rakyat. Lihatlah dalam sejarah, bagaimana hubungan mereka dipelihara sepanjang masa ketika dalam proses penawanan Kota Konstantinople.

Tarbiyah inilah yang melahirkan peribadi-peribadi seperti Hassan Al-Banna, Syed Qutb, Abdul Kadir Audah, Sheikh Ahmad Yaseen, dan ramai lagi tokoh-tokoh gerakan kebangkitan Islam di abad ini. Kekuatan ruhaniyah, menyebabkan setiap butiran kata-kata mereka meresap mendalam ke dalam jiwa para pejuang Islam dan membangkitkan syuur (semangat) mereka untuk sentiasa tetap dalam memperjuangan al-Haq.

Tarbiyah ini akan melahirkan jiwa-jiwa yang ikhlas, jujur dan sanggup berkorban kerana Allah SWT. Tiada mengharapkan ganjaran dunia dan setiap kukuh tetap dalam kesabaran. Jiwa yang dipenuhi dengan kecekalan, keyakinan, ketabahan dan keimanan kepada-Nya akan membawa kepada pertolongan dan bantuan Allah SWT. Inilah rahsia zaman berzaman, kejayaan umat Islam.

Usaha – itu harus diteruskan

Marilah sama-sama, kita lakukan penyerahan jiwa sepenuh untuk dididik dengan didikan Islam. Dan rendahkanlah serta bukalah hati untuk disentuh dengan sentuhan keimanan kepada Allah SWT.

Usah kita biarkan hati ini kaku, keras, dan tidak bermaya.

Kita berazam, dan bertekad untuk bebaskan diri daripada belenggu nafsu yang menipu
Bebaskan diri daripada cara hidup yang lalai dan jauh daripada Allah SWT.

Ayuh lakukan sesuatu agar ia terus segar, hidup dan mampu respon dengan kebaikan dan ajakan kepada kebenaran.

Dan – ia boleh dimulakan dengan Tarbiyah Ruhiyah ini. InsyaAllah

broHamzah~~